Ramadhan Project 1445H

Ramadhan 3 tahun lalu, saya mengenal kisah keluarga dik Abdurrahman di Australia yang rutin membuat project Ramadhan untuk berbagi. Ibu dik Abdurrahman setiap tahun mengajari anak-anak lelakinya memasak, menjahit (as a survival skill), untuk membuat karya (kue, sajadah lipat, dll) yang bisa dijual, lalu hasil penjualannya dikirim ke Indonesia untuk dibagi-bagikan kepada yang membutuhkan, dalam bentuk parsel Ramadhan.

Sejak itu, saya terinspirasi dan bertekad akan berusaha melakukan hal yang sama pada anak-anak saya ketika usianya sudah cukup untuk sabar dalam beraktivitas bersama serta dapat diajak diskusi tentang pemaknaan prosesnya. Mengajaknya berbagi tidak sekedar mencemplungkan uang ke kotak infak, tapi mengajaknya mengalami siklus 'berbuat sesuatu', 'meluangkan waktu dan tenaga', 'berkarya', dan mengikhlaskan hasilnya untuk orang lain. 

Akhirnya masa yang saya tunggu-tunggu pun tiba! Di usia 5 tahun ini, Salman selalu tertarik kalau saya upyek mencoba resep baru di dapur (meski saya juga amatir haha). 

Setelah uji coba project fundraising gingerbread cookies untuk Palestina beberapa bulan lalu, saya kembali mengajak Salman membuat cookies untuk Project Ramadhan perdananya. Pas sekali waktunya juga bersamaan dengan siswa-siswi SMA Masa Depan membuka fundraising berbagi untuk teman-teman muslim di Ghana, Afrika. 

Mulailah kami membuat adonan, mencetak, menunggu kue matang, dan menghias kue, untuk kemudian dijual ke teman-teman :D. Kali ini Salman mengajak tetangga kami, kak Hana. Senang sekali mereka membuat kue ini.

Proses mencetak kue

Proses menghias kue

Selesai kue didinginkan, saya ajak Salman mendesain kartu kecil yang menjelaskan project ini menggunakan Canva. Tentu saja, Salman lebih banyak mengonsep desainnya alias 'menunjuk2 maunya gambar yang mana dan ditaruh mana' wkwkkk, dan saya membantunya. Setelah itu, kami bermain peran, Salman latihan menjual kuenya (alias, latihan ngomong jadi sales haha).


Kartu penjelasan project

Salman menjual kuenya di pengajian buka bersama komumitas muslim Indonesia. Baru masuk ruangan, semangat sekali dia menjelaskan,

"Om mau beli kue? Harganya ini (mengeluarkan kertas tulisan yang ditulisnya dengan spidol merah) 20 KR. Ini yang bikin Salman sama amma, ayah dan kak Hana. Mau??"

Selama stock masih ada, setiap ada teman yang datang langsung dia hampiri ke pintu (semi pemaksaan yak wkwkk). PS: Terima kasih kepada teman-teman yang ikut membeli!

Penjualan kue

Beberapa hari kemudian, saya mendapat kiriman video ketika teman-teman TPA di Ghana berbuka bersama. Dia senyam-senyum senang :D

Alhamdulillah, Ramadhan project episode 1 selesai. Satu hal yang selalu saya syukuri adalah, melimpahnya berbagai inspirasi dari orang-orang di sekitar kami yang senantiasa memacu untuk meniru kebaikan2 mereka.


#FamilyQualityTime

#RamadhanProject


Comments

Popular posts from this blog

Indonesia: Tempat Berlindung Siapa?

It was the FIRST time....

Rezeki itu Allah yang ngatur, Nduk (part 1)