renungan pagi

Kira-kira 2 hari yang lalu,,pagi-pagi diceritain ibu tentang kick andy yang baru saja malam itu beliau tonton....

Ibu bercerita tentang kisah 3 orang yang dihadirkan malam itu oleh tim kick andy

pertama:
seorang pria dengan kaki cacat tinggal di daerah perkebunan teh. Dengan ijazah lulus SMK, ia bekerja sebagai tukang parkir. suatu hari, tergerak hatinya melihat anak2 di daerah tempat tinggalnya hanya memiliki sedikit motivasi untuk belajar. kemudian, ia mencoba mendirikan sekolah kecil di rumahnya. atau lebih tepatnya di sebuah kandang sapi. Ia mencoba membagi ilmunya kepada anak-anak itu. Dari kelas satu sd sampai enam sd, hanya dirinyna seorang yang menjadi guru. Pekerjaanya menjadi tukang parkir tidak ia tinggalkan. Ya,ia 'hanya' menambah rutinitas hidupnya dengan menjadi seorang guru...

Hingga suatu hari, ada seseorang yang parkir di tempatnya bekerja iseng bertanya tentang rutinitas lain apa yang ia jalani selain menjadi tukang parkir. Dari mulutnya pun mengalir cerita sederhana. Tak diduga, setelah orang itu melihat kondisi sekolah yang ia dirikan, orang tersebut membantu membangung gedung yang lebih layak.

Kini, sekolahnya masih berjalan...dengan ia masih sebagai guru. Hanya saja kini ia ditemani oleh beberapa guru lain....

kedua :
di lingkungan yang bermunculan bibit2 TKI dan TKW, hadir seorang wanita yang putus sekolah ketika ia masih di bangku kelas 5 sd. ketika itu ayahnya meninggal dunia. Ia sebagai anak sulung yang dijadikan tulang punggung keluarga mengalah tidak melanjutkan sekolahnya demi adik2nya. 

Kini, adiknya sudah dewasa, sudah saatnya sang adik itu tidak lagi menjadi beban hidupnya. Kemudian, ia miris melihat anak2 kecil di lingkungan tempat tinggalnya tidak terurus. wajar bila hal ini ditemui di linkg daerah asal TKI-TKW. kemudian, ia mencoba mengumpulkan 
anak2 itu dalam suatu "diniyah"
ia membuat sekolah agama pada sore hari untuk mendidik anak-anak tsb. Sederhana, di rumahnya yang tidak seberapa luas. Suatu saat, seorang rekannya yang menjadi TKW yang cukup sukses mengetahui upayanya. Kemudian rekannya ini mengirimkan sejumlah uang untuk donasi supaya sekolahnya berkembang.....semuanya berlanjut......

Hingga kini,, sekolahnya berdiri dengan gedung yang cukup besar...
Dibangun sebuah asrama untuk menampung kurang lebih 70 anak yatim piatu yang juga sekolah gratis SPP.

Aku terharu ketika ibu mengulang ucapannya,
"Dulu saya bermimpi ingin menjadi kaya supaya mampu menyekolahkan anak Indonesia,
Tapi alhamdulillah sekarang, saya belum kaya, saya bisa menyekolahkan anak Indonesia"

subhanallah...........

ketiga:
seorang guru yang kisahnya  persis dengan kisah bu Muslimah(Laskar Pelangi)
Andy bilang, "Jangan kira kondisi sekolah yang seperti di Laskar Pelangi itu hanya ada pada puluhan tahun yang lalu. Sekarang, di Indonesia, masih ada sekolah yang kondisinya sama..."

hikshiks...cerita ini membuatku terharu...
kata ibu, "Aku nangis semaleman lo nduk,,"
kataku, "Lha ngapa bu?"
kata ibu, "Malu ngaca, melihat bahwa apa yang kulakukan belum ada apa-apanya..."

ya, tidak pantas rasanya diri ini mengeluh, merasa lelah
bersyukur bagi kita yang masih dikasih fasilitas, dikasih nikmat yang buanyaaaaaakkkk........banget
yang jelas habis diceritain ini,,aku mendapat sentilan dan motivasi...
"Ayo lakukan sesuatuuuu untuk wujud syukurmu!!!!!!!!!!"
seruan ini terngiang....



Jogja, 9 Feb 2009

Comments

Popular posts from this blog

Indonesia: Tempat Berlindung Siapa?

It was the FIRST time....

Rezeki itu Allah yang ngatur, Nduk (part 1)