bicara c.i.n.t.a

ini saya dapatkan dari blog seorang teman tapi saya edit sedikit(halah,cuman dipotong dikit ding). jarang2 saya ngomongin cinta
sekarang saya mw nyoba memulainya...
ehem, cinta.
beberapa waktu yang lalu, temanku mendapat sebuah komentar dari seorang guru, beliau berkata seperti ini :

taukah kalian apa itu cinta? cinta itu sesuatu yang agung.
dan cinta yang agung itu adalah cinta yang sunyi,
tak terpublikasi,
cinta yang dijaga dan menjaga kesucian,
cinta yang ada karena kesetiaan,
cinta yang membahagiakan,
cinta yang tak menuntut balas.

beliau melanjutkan perbincangannya dengan murid

jadi, jika ada cinta yang diutarakan sebelum waktu yang tepat, itu bukan merupakan cinta yang agung. cinta seperti itu adalah cinta yang melibatkan nafsu, melibatkan ego.
seharusnya, jika kita memang mengaku sebagai seorang pecinta
tak semestinya berlaku tak wajar, seperti kebingungan mencari pasangan, memaksa mencandu cinta, memikirkan setiap kekurangan diri dan total memperbaikinya hanya untuk mengemis cinta.
jika ada orang yang gila karena cinta, itu semata-mata karena nafsunya yang tak terkendali.

lalu, apakah yang harus dilakukan seorang pecinta sejati?

pecinta sejati -sekali lagi- mencintai dalam sunyi, tulus dari dalam hati, tanpa perlu sebuah publikasi atau ikatan resmi yang memang belum pada saatnya.
pecinta sejati berkorban untuk cinta;
bahagia apabila orang yang dicintai bahagia, mendoakan, mensupport, memberi yang terbaik untuk orang yang dicintai dalam koridor wajar dan penjagaan hati.

yang utamanya lagi, pecinta sejati tak akan pernah jatuh cinta.
ya...dia tak akan pernah jatuh cinta...
...
...
...
sebelum keagungan cinta dari Allah dan rasulNya mengisi hati dan fikirannya dengan cinta yang hakiki.

itulah sang pencinta sejati.

tapi, sederhanakah cinta?

tidak, cinta tak sesederhana itu. dia membawa jutaan komplikasi lainnya, baik untuk tubuh maupun jiwa.

lantas akan ada pertanyaan : apa yang harus dilakukan kalau begitu?

buat cinta itu sederhana, jangan pernah berharap orang yang dicintai memberi balas yang sama. berharaplah cinta hanya dari Dzat yang Maha Memiliki Cinta,
Allah azza wa jalla.
maka niscaya kan kau temukan
apa itu kesederhanaan cinta.

# untuk semua yang sedang jatuh cinta, simpanlah! jadikan cinta kita sunyi tak terpublikasi, tak menuntut balas. jadikan dia cinta yang memiliki kasih sayang seluas samudra, sebesar jagat raya. hingga kelak tiba masanya, cinta kita akan mendapat pahala yang berlipat ganda.


Jogja, 3 Des 2008

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Indonesia: Tempat Berlindung Siapa?

It was the FIRST time....

Rezeki itu Allah yang ngatur, Nduk (part 1)