Posts

Showing posts from 2010

"I wanna be the best father for my child"

Hiyaa....lama sudah saya tak ngeblog dan nulis. Jadi malu sama kata2nya bang Tere, "menulis itu bukan masalah sempat tidak sempat, luang tak luang, ...." Allah, jangan jadikan jari-jari saya kaku ya...hehe :D Oke, back to the focus. Penasaran baca judul di atas? Bisa tebak siapa yang melontarkan kalimat di atas? Seorang bapak yang sudah punya anak? bukan. Seorang suami yang mempersiapkan diri menjadi seorang bapak? Bukan juga. Bapak saya? Ini lebih ngaco lagi, ehehe (eh, bercanda be, babe mah top dah jadi bapak, hehe)  Well, ini adalah ucapan seorang mahasiswa di kampus saya, a Japanese guy. Anw, saya denger pernyataan ini bukan dari dia secara langsung, tapi denger cerita dari senpai saya. Tapi, meski begitu, rasanya tetep saja ada rasa kagum saya untuk orang ini. Kisah punya kisah, tahun lalu, dia memulai perjalanannya keliling dunia, having World Trip. Satu tahun dia cuti kuliah, menjelajahi dunia by himself. Ketika ditanya, untuk apa kamu melakukan world trip ini

It was the FIRST time....

Maaf sebelumnya, sebetulnya peristiwa ini terjadi sudah sekitar satu minggu yang lalu, tapi, berhubung saya tidak menyempatkan waktu untuk menulis kecuali menulis tugas esai saya, jadi, gomenne, baru nulis sekarang...hohho Dan parahnya, sekarang saya lupa itu kejadian terjadi tanggal berapa, hehhe, but it’s not really important, seperti kata guru sejarah smp saya dulu, “kalian tidak perlu menghafal tanggal, itu tidak penting, yang penting kalian paham runtutan kisahnya”...jadi...let’s start my story :D Sore itu, selesai kuliah jam 17.45, saya langsung ke student union, berhubung ada kegiatan club. Karena saya sedang tidak haid, maka saya pun ke toilet untuk wudhu, dan ambil rukuh plus sajadah, lalu ke lorong tempat sholat... Sesampainya di lorong yang biasanya, ternyata sudah ada sesosok laki-laki (halah) sedang sholat. Wew, it was the first time saya menemukan barengan sholat di kampus setelah 3 minggu (as jadwal kuliah pada beda2, t4 sholat pun beda2, g kayak di indonesia yang

Yokoso Japan (2)

Setelah beberapa hari di sini, alhamdulillah I’m really enjoy it. Bertemu dengan teman2 yang punya beragam latar belakang memang mengasyikkan. Ah ya, saya mau sharing pengalaman baru saya dengan jilbab di sini. Di kampus ini, orang2 sudah tidak asing dengan jilbab (a kind of head cover). Mereka biasanya mengidentikkan jilbab dengan orang Indonesia. Ya, karena biasanya emang yang pake jilbab itu orang Indonesia. Saya rasa, setiap taun pasti ada anak Indonesia yang pake jilbab yang masuk sini. #1 Waktu : Evacuating Drill T4 : di jalan pas mau ke t4 evacuating drill Ceritanya, saya baru kenalan sama anak Nepal yang ternyata floormate saya. Terus, dia bilang gini sambil nunjuk jilbab, “Is it from Indonesia?” “No, some muslim woman wear this” “aah, I see. In my country, the muslim woman look strict. They wear like this (body languagenya nutup muka, maksudnya pake niqab). But you know, when they open it, they are so beautiful” “ah, ya ya, some other wear like that” dalam hatiku, “wah, tau g

Yokoso JAPAN (1)

Wah, alhamdulillah, akhirnya nyampe juga di japan. Setelah itu menempuh perjalanan selama kurang lebih 2 jam, dan sampailah kita di lingkungan kampus, di depan asrama. Masuk asrama, disambut oleh senpai, di kasih pengarahan2 di asrama, rulesnya, dst. Habis itu diajak muter kampus, makan di shokudo, kembali lagi ke asrama. Sesi berikutnya adalah muter2 di dalem asrama, dibagi ke beberapa grup kecil. Setelah muter2 asrama, mulailah saya angkut barang2, mencari kamar saya sendiri. Pertama, masuklah saya ke lift di deket loby. Begitu masuk lift, saya heran, kok cuman sampai lantai 4? Padahal temen saya ada yang di lantai 5. Jangan2 salah nih. Tapi saya pencet aja angka 2 (karena di tulisannya saya memang dapetnya kamar di lantai2). O-o, begitu nyampe ternyata tidak ada kamar di lantai2. Yap, saya salah masuk lift. Alhasil saya masuk lift lagi, turun lagi. Setelah itu saya menemukan lift di tempat yang lebih ke timur. Nah, ada pengalaman menarik di lift ini. Lift yang satu ini terletak

Yuk, Mari Melamar Panggilan Allah :)

Hmm, lagi-lagi saya mau berbagi cerita nyata. Semoga bermanfaat :). Cerita ini saya dapat dari ibu, tentang seorang temannya. Begini ceritanya : “Allah, panggil hamba ke baitullah....,” lirih seorang anak kelas 5 SD dalam doanya selesai sholat. Lirihan itu terus ia ulang tak henti-henti setiap saat. Ia tahu, mungkin akan banyak temannya yang menertawainya jika mendengar doanya ini. “Masih kecil aja udah mau naik haji, emang udah punya duit?” mungkin saja selorohan2 tak percaya ini ia dengar. Namun ia tak peduli, ia yakin, Allah punya sejuta cara untuk memanggilnya pergi haji suatu saat nanti. Beberapa tahun kemudian anak ini beranjak remaja. Ibunya ingin sekali pergi haji.  Sementara sang ayah telah meninggal sejak lama. Sang ibu bingung siapa yang akan menemaninya naik haji. Maka, beliau memberikan tawaran ini pada anak-anaknya. Ternyata, semua anaknya berhalangan, tidak bisa menemani sang bunda karena berbagai agenda/pekerjaan, kecuali satu orang. Dia adalah anak laki-laki yang se

Lebih dari sekedar sosok Arai wanita

Sore itu, saya mendapat cerita menarik tentang "someone" dari seorang teman. Buat saya, cerita ini suangat menginspirasi, i waww pokoknya. Oya, sebelum saya lanjutkan, perlu diingat bahwa cerita ini sama sekali tidak fiktif, bukan bualan, bukan dongeng, apalagi angan-angan belaka. Dikarenakan saya lupa bertanya pada teman saya siapa nama "someone" tersebut, maka saya pikir saya sebut saja Aisya, hehhe (setidaknya lebih mending lah daripada saya sebut Melati atau Mawar). Tiga tahun yang lalu, Aisya adalah seorang pelajar kelas 3 smp yang sedang menunggu pengumuman kelulusan. Aisya, yang saat itu berdomisili di Pemalang, Jawa Tengah, suaanngggaaattt ingin melanjutkan studinya alias SMAnya di kota pelajar, Yogyakarta. Ia pernah mengungkapkan hal ini pada orang tuanya. Namun, mimpi "kecil"nya ini ditolak mentah-mentah orang tuanya. Orang tuanya ingin ia menempuh SMA cukup di daerahnya saja. Hari penerimaan ijazah pun tiba. Saat orangtuanya hendak berangkat k

Alkemis

saya posting uraian kata2 bagus dari buku The Alchemist ini.... apik apik apik... "Dengarkan suara hatimu. Hatimu tahu segalanya, sebab hatimu berasal dari Jiwa Dunia, dan suatu hari nanti akan kembali ke sana" " Mengapa kita harus mendengarkan suara hati kita?" "Karena di mana hatimu berada, di situlah hartamu berada" "Tetapi hatiku gelisah, hatiku menyimpan mimpi-mimpi, menjadi emosional, dan mendambakan seorang wanita gurun. Hatiku meminta banyak hal, dan membuatku tak bisa tidur bermalam-malam saat aku memikirkan wanita itu" "Kalau begitu, baguslah. Berarti hatimu hidup. Jangan berhenti mendengarkan suaranya" "Hatiku pengkhianat. Hatiku tak ingin aku jalan terus" "Masuk akal. Wajar saja kalau hatimu takut kau kehilangan segala yang telah kau miliki dalam usaha meraih mimpimu ini" "Kalau begitu, buat apa aku mendengarkan suara hatiku?" "Sebab kau tidak akan pernah bisa menyuruhnya diam. Kalaupun ka

Filosofi Pemimpin : HASTA BRATA

Sebuah Filosofi Jawa tentang pemimpin (dari buku Samita, karya Tasaro GK) : HASTA BRATA Pemimpin itu harus seperti : surya(matahari), memancarkan sinar terang sebagai sumber kehidupan. Menumbuhkan daya hidup rakyatnya untuk membangun negrinya candra(bulan), memancarkan sinar di tengah gelap malam. Mampu memberi semangat pada rakyatnya di tengah suasana suka maupun duka kartika(bintang), memancarkan sinar kemilauan, berada di tempat tinggi sehingga dapat menjadi pedoman arah. Menjadi teladan perbuatan yang baik berhati angkasa, luas tak terbatas. Mampu menampung apa saja yang datang padanya. Punya ketulusan batin dan mampu mengendalikan diri, menampung pendapat rrakyatnya berjiwa maruta(angin), mengisi semua ruang yang kosong. Dekat dengan rakyat, tanpa membedakan derajat dan martabatnya bersemangat samudra, betapa pun luasnya, permukaannya selalu datar dan bersifat sejuk menyegarkan. Bersifat kasih sayang pada rakyatnya. bersifat dahana(api). punya kemampuan membakar semua yang

Kenapa kalian Bertiga?

tiga bersamaku nurani, ego, dan mimpi sunyikah? kukunci rapat suara mereka selama ini sengaja, belum siap kataku tapi itu dulu, yang kalian dengar itu sudah basi satu hembusan hangat angin musim telah berlalu sunyikah? kini aku menggeram tidak ketika ia mendentumkan tanda dimulai tidak ketika ia mengadu pada ketiganya dan deru perselisihan menjerit tertelan sekam baru kemarin jarum di sana masih memberiku peluang belum letih berdetak untukku ia rela menunggu setidaknya untuk 12 purnama yang akan datang bulan belum melingkar malam ini menyaksikan pertengkaran semu mereka nurani, ego, mimpi takkan kubiarkan hatiku meletup, meledak, memecahruah meramaikan gelap ini setidaknya untuk malam ini entah esok mungkin kalian mencibirku karena jeritanku "enyahlah kalian bertiga, aku lelah" atau aku masih akan menelan mereka bulat-bulat Jogja, 13 Maret 2009

renungan pagi

Kira-kira 2 hari yang lalu,,pagi-pagi diceritain ibu tentang kick andy yang baru saja malam itu beliau tonton.... Ibu bercerita tentang kisah 3 orang yang dihadirkan malam itu oleh tim kick andy pertama: seorang pria dengan kaki cacat tinggal di daerah perkebunan teh. Dengan ijazah lulus SMK, ia bekerja sebagai tukang parkir. suatu hari, tergerak hatinya melihat anak2 di daerah tempat tinggalnya hanya memiliki sedikit motivasi untuk belajar. kemudian, ia mencoba mendirikan sekolah kecil di rumahnya. atau lebih tepatnya di sebuah kandang sapi. Ia mencoba membagi ilmunya kepada anak-anak itu. Dari kelas satu sd sampai enam sd, hanya dirinyna seorang yang menjadi guru. Pekerjaanya menjadi tukang parkir tidak ia tinggalkan. Ya,ia 'hanya' menambah rutinitas hidupnya dengan menjadi seorang guru... Hingga suatu hari, ada seseorang yang parkir di tempatnya bekerja iseng bertanya tentang rutinitas lain apa yang ia jalani selain menjadi tukang parkir. Dari mulutnya pun mengalir cerita se

leader?

saya cukup tercengang melihat siaran berita sore itu. Mengapa? Akan saya jelaskan singkat menurut  bahasa saya saja ya, bukan bahasa si pembaca berita : "seorang bupati turun ke lapangan sepakbola di mana tim dari kebupatennya bertanding melawan kabupaten lain. Ada apakah gerangan? Rupanya bapak bupati tidak terima dengan perlakuan wasit terhadap timnya, Ia pun berlari mengejar si wasit dan sampai berusaha melabraknya" si Bapak Bupati tersebut turun ke lapangan dengan mengenakan pakaian dinas hitam-hitamnya. Wow, jelas-jelas di sini beliau menempatkan diri sebagai bupati.(nonton sepak bola tu termasuk perjalanan dinas ya? saya baru tau). Yang saya pikirkan di sini, sedang di manakah kebijaksanaan dan kedewasaan si bapak? Maaf Pak, tidakkah bapak terlalu terpancing emosi?  iseng-iseng, saya membayangkan kejadian yang relatif sama, begini ceritanya : kejadian ini terjadi di negara yang sedang berkembang. Dapat diakui, belum semua penduduk berpendidikan tinggi, dan masih ada kej